Minggu, 24 Oktober 2010

-->
Dimana  ada  kemauan  disana  ada  jalan
Peribahasa Inggris
        Mungkin peribahasa ini udah ga asing lagi di telinga yang sering q-ta denger. Tapi tampaknya ga sedikit orang yang kurang percaya malah hanya dianggap sepele. Buktinya banyak sekali pengangguran,pencuri,PSK,pengedar Narkoba,dll. Sebenarnya kalo saja mereka mau berfikir jernih n’ mau nyoba peribahasa tersebut, mereka ga akan jadi pengangguran,apalagi terjun pada pekerjaan yang melanggar hukum.
Apakah kamu termasuk orang yang selalu bersemangat sepanjang hari..? Rasanya energy positif terus-menerus mengalir dalam dirimu,membuat kamu ingin melakukan apa saja. Kalau iya , selamat buat kamu. Sayangnya kebanyakan dari q-ta bberada pada posisi sebaliknya. Lekas bosan terhadap sesuatu, g mood, dan kehilangan semangat, barangkali saat ini q-ta merasa sangat-sangat bosan. Rasanya hidup ini monotun tanpa ada gejolak yang berarti. Jadi bawaanya serba males, Mau ke sekolah males, mau jalan-jalan males, mau nonton film ga ada yang menarik, nelpon temen juga males, apalagi buat ngerjain tugas. Gawat,neh..! Kalo sudah gini, kayaknya kamu butu pencerahan deh…hehe…

Mengapa q-ta bisa mengalami kebosanan dalam hidup..? Mungkin saja selama ini q-ta mengerjakan sesuatu hanya sekedar mengalir, menjadi semacam ritual.Tanpa sadar q-ta menjadi bosan dang a berupaya untuk berubah. Akibatnya, q-ta ga terrmotivasi untuk merubah hidup. Lalu bagaimana dong supaya kita tetep semangat..? jangan biarkan fikiran negative menguasai dirimu. Rasa pesimis udah pasti bakal membunuh semangat. Coba bagaimana bila sebelum ujian kamu sudah berfikir gagal..? Pasti kamu ga semangat lagi untuk mengerjakanya. Cobalah mengubah semua yang monoton dalam hidupmu, mengerjakan sesuatu yang baru tentunya yang positif. Yang penting untuk diingat, teteplah bersemangat dalam menjalankan kegiatan,apapun itu.

Jumat, 22 Oktober 2010

Kita tentunya sering mendengar bahwa hidup ini hanya sementara, begitu juga ada yang bilang bahwa hidup ini ga abadi...Hidup bagaikan roda yang terus berputar, terkadang kita hidup ada di bawah, kadang juga ada diatas...
disaat berada diatas kita tidak usah sombong, dan terlalu gembira apalagi sampai mengekspresikan kegembiraan tersebut. karna apa yang sudah kita miliki sekarang, dan kita juga jangan pernah merasa kekurangan dengan apa yang kita miliki sekarang.
Contoh, kita masih bersyukur masih bisa makan sehari dua kali bahkan ada yang lebih, dan mungkin anda juga orang yang sangat beruntung bisa menikmati akses Internet baik dari Hp atau pun Warnet - warnet yang berada di kota anda, untuk slalu dapat Mencari informasi terbaru, Coba sekali - kali anda memperhatikan orang - orang yang selalu berada di jalan - jalanan misalnya anak - anak pengamen lampu merah, jual - jual koran, Tukang becak dayung, pemulung, dan orang yang tinggal di sudut - sudut Kota. Jangan kan Akses Internet untuk makan aja mereka sulit, betapa minimnya pengetahuan mereka tentang dunia luar ataupun inovasi - inovasi terbaru di jaman moderen sekarang ini,
Jadi bagi anda yang serba kecukupan,atau bisa dibilang mampu bersyukurlah dengan apa yang anda miliki sekarang. karena dengan bersyukur dengan apa yang anda miliki, kita akan meraskan betapa indahnya hidup ini.


Kamis, 07 Oktober 2010

What’s up Brad n’ Sist semuanya dari Sabang sampai Merauke, atau mungkin ada dari belahan dunia lain yang kebetulan singgah disini…ah gaye lu Dunia Laen, emang UFO apa…hehe. . .Nah  sekarang saya mau mengajak kalian semua Brad n’ Sist sharing disini untuk bahas masalah Remaja n’ Setan yang mengintainya. Apa Setan..? idih takut gua ‘elu ngomongin setan…cemen lu ah kayak ga tau aja… Setannya seh ga begitu serem mukanya malah lebih serem Doraemoon kayaknya… he, tapi yang membuat setan ini menyeramkan adalah Efeknya. Setan ini kayak Jadi artis tau terkenal dimana-mana, malah dia terkadang jadi kontroversi antara yang suka dan yang tidak menyukainya. Kok Aneh ya,,,setan ko ada yang nyenengin juga…jadi tambah penasaran gua sob..! Eaea sabar bentar q-ta bahas satu persatu setanya biar elu tau biar elu semakin takut..hakhaak.. back to topic. Di zaman yang semakin maju ini perrgaulan remaja juga semakin maju bagaikan sebuah objek dengan bayanganya yang selalu seiring dan sejalan. Tapi dan banyak tapi kemajuan zaman yang seharusnya dan menjadi harapan q-ta semua berdampak positif malah punya dampak negative.

Rabu, 06 Oktober 2010

Masa remaja adalah masa yang sangat indah dan sangat berkesan. Banyak hal yang dapat membuat kita merasa happy n’ tetep enjoy dalam hidup ini, masa remaja juga adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam masa peralihan ini kepribadian remaja tersebut akan dibentuk, entah itu dengan keluarga,sekolah lingkungan masyarakat dan perrgaulan.
Apabila dalam masa anak-anak dan remaja pernah terjerat atau memakai narkoba, maka tak pelak lagi akan berpengaruh terhadap masa depanya. Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup seseorang atau idolanya, serta bersenang-senang sangat besar besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, bahkan saya pun merasakan hal yang yang sama. Menurut pengamatan saya dan dari sumber yang saya peroleh, Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah akan menjadi lebih gawat lagi apabila karena penggunaan dan penyalahgunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja lainya. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Apabila hal ini terus terjadi maka Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. 


Selasa, 05 Oktober 2010

Ada beberapa hal yang membuat seseorang bisa terjerumus dalam Drugs, yang umumnya terkait dengan Psikologi sesorang! Disini saya mencoba untuk mengangkat tentang sebuah rasa kesepian yang cenderung bisa membuat kita untuk mengambil langkah yang singkat untuk mengobati kesepian tersebut! Okelah kalo begetoh... kita mulai saja.
Dari SD sampai sekarang saya di SMK masih diingatkan tentang pelajaran bahwa manusia merupakan mahluk Sosial, disini kita sebagai mahluk sosial membutuhkan yang namanya hubungan interpersonal. Rekasi Hubungan masing-asing orang berbeda-beda ada yang mencari kesendirian dan ada juga menggap situasi kesendirian menggangu.

Kesendirian berbeda dengan yang namanya kesepian. Perbedaannya jika Kesendirian bahasa kerennya aloneness merupakan kondisi objek dapat diamati artinya secara kasat dia sendiri. Namun Kesepian atau Loneliness merupakan pengelaman subjektif, tergantung interperetasi kita terhadap berbagai situasi. makanya ada orang berkata aku kesepian walau ada di tempat ramai. itulah perbedaanya. Gimana? Paham? klo paham besok kita ulangan huhehehhe

Sabtu, 02 Oktober 2010

Okelah.. saya mulai pusing dari mana memulai menulis, kita ngawur ngidul sedikit, tulisan ini terinspirasi dari kebiasaan orang tua saya dirumah yang selalu mau tau apa yang saya kerjakan. Apa lagi dengan adanya komukasi yang ditunjang media yang beragam seperti HP, Inet dan lainnya. Yang dulunya bawel jadi makin bawel.. (mahap ya ibuku….  hehhe
Namun setalah saya pikirkan ternya hal tersebut sangat bermanfaat buat saya dan mereka. Secara tidak langsung itu akan mempengaruhi saya untuk selalu dalam kaidah atau pengawasan orang tua. Bagaimana jika hal ini diaplikasikan oleh masyarakat? Tentunya ini akan menjadi awal peneritaan untuk kita yang dikontrol hahahhaha.. Cuma awal-awal saja, namun lambat laun itu akan menjadi keterbiasaan dan budaya. Disinilah saatnya kita mengebalikan budaya kita yang dikenal dengan budaya timur (ciee nasionalisme hehhe ).

Setelah saya cari melalui google.com budaya ini diistilahkan sebagai control social (ribet banget namanya yach). Okelah kita bahas pelan-pelan Kontrol Sosial. Kata kontrol sosial berasal dari kata bahasa dunia (English) ‘social control’. ‘Social control’ atau sistem pengendalian sosial dapat diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap sesuatu hal yang akan dibenahi. Yang namanya pembenahan tentunya mengandung unsure kesengajaan dan emiliki tujuan positif untuk mendidik, mengajak untuk mematuhi kaidah dan nilai sosial tertentu yang dianggap benar.

Kalau tidak merokok berarti kamu ga gaul. Kalau tidak minum kamu ga gaul. Kata-kata itu sering kali aku dengar dari teman saat jalan-jalan atau kebetulan bertemu. Apa yang dapat aku lakukan coba saat ditawari sesuatu yang biasa aku konsumsi. Entah apa hubunganya antara merokok dan gaul, tidak ada bukan..? Tapi mengapa mereka begitu mudah mencari hubungann antar kata-kata tersebut. Tentunya Broder n Sister juga pernah mengalami hal yang sama seperti apa yang aku alami. Dan mengalami kesulitan saat menolak tawaran tersebut. Nah permasalanya sekarang bagaimana caranya agar kita tidak terpengaruh oleh sugesti temen dan tetap gaul n Cool tanpa Napza or Drugs.
Berikut ini ada beberapa tips yang ingin aku bagi kepada Broder n Sister semua,itupun jika Broder n Sister Berkenan baca…he he
1. Jangan Peduliin Dia
Jangan dengerin omonganya, apaun yang mereka bilang hanya rayuan agar kamu memiliki kebiasaan yang sama, juga jangan malu atau takut untuk menolak. Ga usah takut kehilangan teman daripada kamu harus kehilangan nyawa atau mimpi kamu

2. Dengerin Ortu
Terkadang kita ga mau dengerin nasihat dari ortu kita dan lebih dengerin temen. Untuk itu ga ada salahnya mulai dari sekarang kita jalin kembali komunikasi yang bagus dengan ortu. Dengan begitu ortu pasti akan lebih sayang n bangga punya anak seperti kita..he he gaye lu…


Drugs tentunya tidak asing lagi bagi bangsa kita, Ketika kebijakan "Warr on Drugs" atau perang terhadap NAPZA semakin digalakan oleh pemerintah Indonesia. Ternyata tidak membuat pemakai dan pengedar obat-obatan terlarang itu jera malah semakin berulah untuk terus mengedarkan barang-barang haram tersebut setiap harinya. Pemakai pada umumnya terdiri dari kalangan remaja yang cendrung punya rasa ingin tahu dan ingin mencoba terhadap sesustu yang baru. Saya selaku penulis artikel dalam blog ini tentunya memiliki sedikit keprihatinan terhadap penyebaran drugisme dan alkoholisme bangsa saat ini khususnya pada generasi muda yang seharusnya menjadi tulang punggung dan sebagai pembangun bangsa malah menjadi farasit yang merusak image bangsa Indonesia sendiri. Saya sadar bahwa saya bukanlah anak bangsa yang cerdas, tapi dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, saya ingin mengajak teman-teman yang kebetulan saat ini sedang membaca tulisan ini untuk bersama-sama membangun bangsa yang bebas dari drugs dan alcohol atau "War on Drugs". Sudah saatnya kita sebagai anak bangsa yang punya kemauan dan tekad untuk membangun negri bangkit dari keterpurukan, ketergantungan terhadap drugs dan miuman keras. Pemerintah Indonesia pernah punya kebijakan tentang Indonesia bebas NAPZA. Tapi kebijakan tersebut tidak membuahkan hasil yang memuaskan, malah bisa dibilang gagal total. Karena faktanya pengguna NAPZA semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan angka penularan HIV/ADIS yg disebabkan oleh jarum suntik dikalangan pengguna NAPZA pun terus bertambah. Perang terhadap NAPZA ternyata tidak efektif. 

Dalam kehidupanan kita sehari-hari kehidupan kita tak pernah lepas dari rasa jenuh,bosan,ataupun ingin mencari sesuatu yang baru. Karena rasa itu sangat melelahkan untuk dirasakan kita sebagai manusia cendrung mencari hal-hal baru yang kiranya dapat mengusir rasa yang tidak mengenakan tersebut. Nah yang menjadi permasalan sekarang adalah bagaimana kita sebagai manusia agar mampu mengekang diri dan tidak terjerumus ke dalam jurang penderitan yang diakibatkan oleh drugs dan segala macam jenisnya. Adapun beberapa factor di bawah ini yang sekiranya  dapat mepengaruhi kita terjerumus kedalam hal-hal negative khususnya drug dan zat adiktif lainya.
Pada umunya pergaulan memang indah, Tapi yang menjadi pertanyanya sekarang apakah kita mampu mencari dan membedakan mana pergaulan yang baik dan pantas sebagai tempat kita bergaul. Disadari atau tidak pergaulan punya andil yang sangat besar dalam moralitas individu yang bergaul disana. Jadi kita harus pinter-piter dalam mencari pergaulan.

Kesempatan

Kesempatan, apa itu kesempatan anak-anak...? Eh ko jadi anak-anak  emangnya anak sekolahan. Kesempatan disini maksudnya dengan adanya barang dan cara memperolehnya yang sangat mudah maka tidak ada kemungkinan untuk tidak mencoba dan pada akhirnya bakal kecanduan alia ketularan.

Keluarga
Keluarga merupakan Sekolah pertama bagi seorang bayi untuk mendapat pendidikan dari  Guru yaitu Ayah dan Ibu. Saya bilang Sekolah pertama karena sebelum Bayi yang lahir dari anu si Ibu, Bayi harus belajar dari Ayah dan Ibunya mulai dari belajar jalan sampai belajar cuap-cuap alias ngomong. Nah dalam perjalanan belajar Sebagai anak dalam keluarga tentunya akan menemukan berbagai halangan dan rintangan ‘kayak kera sakti aja berisi halangan dan rintangan’. Nah balik ke topic Keluarga disini mempunyai peranan yang sangat penting bagi si anak. Keluarga harus mampu mendidik anak agar tidak terjatuh dalam negative kehidupan.

Coba-coba

Awalnya hanya mencoba tapi  lama-lama jadi ketgihan. Umunyanya coba-coba ini paling banyak dilakukan oleh para remaja yang punya rasa ingin tahu yang cukup besar. Berani mencoba dan  rasa ingin tahu memang bagus tapi semuanya itu akan berubah menjadi virus bila rasa ingin tahu dan mencoba berubah ke hal-hal yang bersifat negative,  narkoba,rokok,alcohol,freesex dan lain sebagainya. Maka dari itu hindari coba-coba untk hal yang berbau negative. Setuju..?
Berbicara tentang Komunitas anti Narkoba di Indonesia tentunya menjadi sangat penting untuk kita bahas dan bicarakan mengingat bahaya penyalahgunaan Narkoba dan Zat-zat adiktif lainya seamakin bertambah tiap tahunya. Menurut sumber yang saya dapat dari badan Narkotika Nasional (BNN), bahwa setiap hari ada 41 orang tewas akibat narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainya dan sejak tahun 2001,jumlah pengguna dan pecandu diperkirakan terus bertambah. Bisa kebayang tidak jika pengguna Narkoba dan Obat-obatan lainya terus bertambah setiap tahunya…? Entah siapa yang paling bersalah dalam masalah ini, mungkin sekarang saatnya kita sebagai Generasi Indonesia yang sadar dan berintelek menyadarkan mereka saudara-saudara kita yang telah terjerumus untuk kembali  kejalanya yang normal, jangan jauhi dia katakan sesuatu untuk dia yang mungkin bisa merubah kebiasaan buruk dan daya pikirnya. Tidak usah menyalahkan siapa-siapa lagi mari kita bangun Indonesia kembali. Dalam tulisan saya ini saya ingin mengajak teman-teman,Brader n Sister dari Sabang sampai Merauke untuk bersama-sama memerangi peredaran narkoba dan Obat-obatan lainya. Saya tahu usaha yang saya lakuin ini memang kecil tapi saya juga merasa bahwa sekecil apapun usaha yang kita lakuin pasti punya manfaat berbanding tidak punya usaha sama sekali. Bukan begitu..? Mari Brader n Sister kita kampanyekan Slogan or sugesti anti narkoba menurut versi kita masing-masing. Masa depan bangsa Indonesia tercinta ada di tangan kita semua.
Akhir-akhir ini, banyak sekali aku bertemu dengan orang yang memiliki masalah kurang perhatian orang tua atau anak jadi korban Broken Home? Semua yang saya baca seolah hanya sebuah alasan untuk mencari hal pembenar atas apa yang dilakukan.
Akupun sendiri merasa malu, sebagai anak banyak sekali keinginan yang kita minta orang tua untuk mewujudkannya.. namun? kita sebagai anak? orang tua hanya minta satu hal saja belum mampu kita ikuti, tapi kita menuntuk banyak hal... semoga ini bisa menjadi alasan kita untuk lebih bisa memandang yang jelas bahwa kita tidak pantas menuntut atau menyalahkan orang tua atas kesalahan kita. Tidak ada istilah orang tua tidak memperhatikan anak mereka sangat-sangat memperhatikan kita selaku anak-anak mereka habisakan hidup untuk bekerja demi siapa? itu semua demi kita, anak-anak. Jangan lagi kita berpikir untuk mencari perhatian di luar apa lagi dengan ngeDrugs.Jauhkan lah pikiran itu, Say no to Drugs!
Orang tua tidak akan mungkin menyakiti atau menjrumuskan anaknya ke hal yang negatif.
Mereka jarang memiliki waktu buat kita? Jangan jadikan semua itu alasan untuk kita beralih pada hal negatif atau Drugs. Mereka sudah cukup lelah memikirkan kita berusaha keras untuk kita, apa pantas kita sebagai anak menuntut lebih?

 Saya sering diberikan cerita oleh orang tua dirumah, ketika saya menginginkan sesuatu yang tidak saya miliki dan tidak bisa bersyukur atas apa yang sudah saya miliki, dengan ini saya berharap kita bisa sama-sama merenungkan agar kita bisa memilah jalan yang benar-benar kita butuhkan.
Cerita itu kira-kira mirip dengan cerita dibawah ini:


Suatu ketika, ada seorang pemuda sedang berjalan. ketika pemuda itu sampai didepan rumah tetangganya, dia melihat wanita tetangganya itu sedang mencari2 sesuatu dihalaman rumahnya. penasaran, pemuda itu bertanya ke wanita tersebut "apa yg sedang ibu lakukan?". si wanita menjawab "ibu sedang mencari jarum ibu yg jatuh." pemuda itu tergerah hatinya dan segera menolong wanita tersebut mencari jarumnya.
lama mereka mencari namun jarum itu belum ketemu juga, hingga akhirnya si pemuda bertanya ke wanita itu "dimana kira2 ibu menjatuhkan jarum ibu?" si wanita menjawab "didalam rumah ibu nak." si pemuda kaget bukan main, dan bertanya "kenapa tidak ibu cari didalam?". si ibu hanya menjawab "karena didalam gelap, jadi sulit mencarinya. diluar sini lebih terang, jadi pasti lebih mudah mencarinya."

Ini sekilas tentang ungkapan di bali "dije langite endep" dalam bahasa indoneisa "Dimana ada langit yang rendah?". kelihatannya memang terang namun belum tentu juga kita menemukan apa yg sebenarnya kita cari. Melangkahlah dari dalam, mantapkan dari dalam jgn tergiur dulu melhat diluarsana. Sudah banyak yang memperingatkan bahwa Drugs itu tidaklah baik, jgn lagi mencoba atau berpikir bahwa dengan Drugs hidup kita bisa bahagia, lebih baik bahkan bebas... Say NO TO DRUGS!
Persepsi awal kita jika kita melakukan kesalahan secara tidak disengaja, hukuman atau akibat yang muncul akan lebih ringan, mungkin memang benar adanya namun hal itu hanya berlaku satu kali saja dengan alasan bahwa kita tidak mengetahuinya. ketidaktahuan ini merupakan satu kebodohan yang nantinya akan menjerat kita lebih dalam terhadap perbuatan itu. kebodohan itu akan membuat kita lebih terpuruk masuk dalam tindakan salah yang lebih dalam sehingga hal tersebut akan kembali menimbulkan akibat yang lebih besar.
bagaimana dengan orang yang melakukan kesalahan degan disengaja? ketika orang secara sengaja melakukan kesalahan, dia tentunya menyadari apa yang dilakukan serta akibat yang akan menimpanya, karena dia tau bahwa itu salah, dengan kesadarannya tentunya dia akan berusaha untuk lepas dari tindakan tersebut.

Namun jika kesalahan yang dilakukan dengan sengaja disertai kebodohan tentunya hal tersebut sama dengan kesalahan yang dilakukan tidak sengaja. Disini yang ingin ditekankan adalah baik sengaja atau tidak sengaja yang dimaksudkan dengan kesalahan adalah tetap salah namun seberapa besar kemampuan kita untuk bisa tidak mengulang kesalahan tersebut!

Semua orang pernah melakukan kesalahan, hanya letak hal yang diperbuatnya! sama hanya dengan orang-orang yang terjebak Drugs. Mereka sama seperti kita yang pernah melakukan kesalahan untuk itu mari kita bersama-sama membantu dan mengawasi agar dijauhkan dari hal tersebut.
Untuk yang kena Drugs, bangkit dan lepaslah dari kesalahan itu karena kwalitas manusia dinilai bukan dari cara mengawali namun dari cara mengakhirinya.

Keep Cool and say no to Drugs
Reporter: ai puscegah | 10 Maret 2009 
Sumber : http://www.bnn.go.id/

Sejak masih muda hingga saat ini (26 tahun), sudah puluhan fase yang dilalui oleh Johni. Jika mengingat fase-fase itu, Johni mengira bahwa ia terkena skizofrenia atau penyakit semacam itu. ?Siapapun pasti setuju bila dikatakan bahwa menjadi orang muda tidaklah segampang dan seenak kelihatannya,? ujar Johni.

Umur sepuluh tahun Johni bercita-cita menjadi guru, lalu insinyur. Tapi cita-cita itu kandas karena kemudian ia tahu bahwa insinyur pun banyak yang nganggur. Pada saat duduk di bangku SMP, Johni bercita-cita menjadi yakuza karena terobsesi tato naga dan film tembak-tembakan yang ditonton bersama teman-temannya. Ketika kelas tiga SMP Johni mulai berpikir untuk meniti karier menjadi assasin, karena kedengarannya keren - lagipula pada tahun 1998 ketika reformasi bergulir, cita-cita menjadi menteri atau seperti BJ Habibie tidaklah relevan.

Saat kawan-kawannya ditanya tentang cita-cita, mereka menjawabnya dengan antusiasme berlebihan. Guru, presiden, insinyur, tentara, PNS, dan karier-karier yang menjanjikan kemapanan. Tapi sepulang sekolah mereka pesta ganja, ke sekolah aja bawa pil BK, setiap bulan kena razia. Johni berpikir saat itu, betapa percumanya punya cita-cita.

Di bangku SMK Johni memutuskan untuk menjadi anak baik-baik. Tidak ikut-ikutan merokok, tidak pacaran, karena masuk Seni Rupa ITB adalah sebuah impian yang memerlukan perjuangan maha dahsyat. Kegagalan masuk ITB, membawa Johni ke petualangan baru yaitu masuk ke dalam kehidupan jalanan kota Bandung. Ternyata sangat mudah mendapatkan satu paket gele (ganja), beli saja di warung rokok. Minuman keras berkeliaran setiap malam minggu. Johni masih ingat, waktu itu topi miring dioplos dengan bir. Kadang anggur putih atau vodka. Lucunya, mereka minum di sebuah lahan kosong tepat di samping Polsek. Kadang anak muda memang seperti kecoak yang punya indera keenam di punggungnya. Langsung tahu jika ada gerakan mencurigakan di seputar tubuhnya.

Johni terjerumus ke dalam pergaulan jalanan, karena faktor frustasi yang ditunjang dengan lingkungan dan pergaulan jalanan. Lingkungan memang merupakan stimulan terhebat. Dan remaja adalah bunglon dengan kemampuan meniru paling jitu. Sayangnya, kemampuan itu tidak disertai dengan filter yang memadai, jadinya cuma ilmu sapi. Ngikut doang tanpa tahu tujuan dan akibatnya.

Remaja dianggap sebagai masa rentan sehubungan banyaknya perubahan yang terjadi pada dirinya (fisik dan emosional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mampu mengendalikan dirinya (tidak mengikuti dorongan yang meletup-letup) ternyata lebih bisa terhindar dari masalah narkoba.

Kematangan emosi juga terkait dengan bagaimana mereka mengatasi persoalan yang muncul. Mereka yang mampu menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin ternyata lebih terhindar dari bahaya narkoba.

Membiasakan remaja untuk mampu mengambil keputusan secara rasional dan mandiri merupakan salah satu cara yang sangat disarankan untuk para orang tua.

Hal yang paling menarik yang ditemukan pada penelitian ini adalah jawaban responden terhadap apa yang membuat mereka tidak mau bereksperimen dengan narkoba. Mulai dari ?takut masuk neraka? atau ?takut Tuhan marah? sampai ke keyakinan remaja bahwa ?narkoba itu kan dosa?.

Dasar iman pada diri remaja adalah salah satu faktor protektif terandal. Iman diyakini remaja dapat membawa mereka kepada keluhuran budi dan moralitas. Remaja mengakui kesetiaan mereka terhadap iman yang mereka pilih membawa sejahtera dan damai di hati. Ini adalah hal pribadi yang tidak dapat dipungkiri. Memang, kebenaran yang didasari iman itu akan tertanam dalam hati kita dan kelak menjadi lentera yang menerangi jalan ketika kita menghadapi tantangan dan pilihan dalam hidup.

Tingkat spiritual ini tentunya menjadi pedoman bagi remaja untuk membuat pilihan-pilihan bijaksana mulai dari dunia online sampai kepada pilihan mengenai narkoba.

Sebagian besar remaja tahu membedakan yang baik dan buruk karena mereka memiliki faktor protektif alami dalam diri mereka. Selama mereka tidak mengeraskan hati dan memungkiri kebenaran yang tertulis di hati mereka, harapan untuk Indonesia bebas narkoba masih ada.

Oleh karena itu, Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional, mengembangkan metode pencegahan yang diimplementasikan dengan kegiatan alternatif dalam bentuk olahraga atau berkesenian seperti teater, musik dan tari untuk mengasah kepekaan jiwa, rasa dan naluri. Dengan olah raga tentunya bisa mendorong mereka bergaya hidup sehat. ?Semua itu merupakan kegiatan alternatif yang bisa menjadi sarana bagi para remaja untuk tidak terjerat pada narkoba. Kegiatan alternatif sangat penting bagi anak-anak pelajar ataupun mahasiswa. Karena ini nantinya akan berkaitan dengan metode komunikasi dan informasi yang efektif tentang anti penyalahgunaan narkoba. (ai)

Reporter: Pus Cegah | 13 April 2009 
photo
Doni (26), sebut saja begitu, ia adalah seorang pemuda yang dilahirkan dalam keluarga bahagia dan berkecukupan. Masa kecilnya sangat menyenangkan. Masih melekat dalam ingatannya sentuhan kasih sayang orang tua, dan juga lingkungan dimana ia dibesarkan, sungguh sangat menyenangkan. Masa kecil adalah masa-masa paling bahagia dalam hidupnya. Tetapi jauh berbeda dengan kehidupannya setelah dibelenggu oleh narkoba. Ia merasakan bahwa hidupnya seperti telah berakhir. Tak ada gairah, tak ada semangat dan tak ada masa depan.

Masa kecil Doni, diwarnai dengan pergaulan yang sehat, dan menyenangkan. Kedua orang tuanya sangat perhatian dan penuh kasih sayang. Doni termasuk anak yang dimanjakan, baik materi maupun sentuhan kasih sayang. Doni tumbuh menjadi remaja yang penuh percaya diri dan bersemangat dalam hidupnya.

Memasuki usia remaja, dilalui Doni dengan semangat yang membara. Ia terkenal sebagai remaja yang cerdas, penuh percaya diri dan selalu bersemangat. Dalam lingkungan keluarga sejak kecil Doni telah dididik dengan menanamkan nilai-nilai agama, sebagai benteng dalam menghadapi pergaulan remaja. Doni tumbuh dengan segala fasilitas dan keluarga yang siap untuk memberikan bantuan kapanpun Doni perlukan. Kadang ada perasaan sombong menyembul dalam dirinya, ia merasa lebih hebat dari teman-temannya.

Sebagai remaja yang beranjak dewasa, Doni selalu tergoda untuk mencoba hal-hal yang baru. Apalagi secara finansial sangat mendukung, sehingga tidak ada kesulitan bagi Doni untuk mencoba-coba hal yang baru. Sebelum orang lain menggunakan HP, Doni sudah lebih dulu menggunakannya. Dikala teman-teman lain baru berangan-angan ingin punya mobil pribadi, Doni dengan mudah bisa memilikinya. Begitu juga hal-hal lain yang ingin dimiliki oleh remaja seusianya.

Dalam pergaulan sehari-hari, Doni memiliki banyak teman yang akrab, keakraban mereka sudah seperti saudara. Tidak ada hari yang dilewati tanpa kehadiran mereka. Mereka benar-benar sudah seperti saudara kandung.

Sekitar tahun 80-an, Doni mendapat tawaran sekolah ke luar negeri. Saat itu, Doni dihadapkan pada dua pilihan, tetap di Indonesia dan bergaul dengan teman-teman akrabnya atau sekolah ke luar negeri dengan resiko harus mandiri.

Singkat cerita, Doni diterima di salah satu sekolah di kota New York. Dan disanalah pertama kali ia berkenalan dengan narkoba. Di NY, orang-orang Indonesia tidak banyak. Kalaupun ada, mereka pasti anak-anak orang kaya. Bergaul dengan mereka, lambat laun gaya hidup Doni mulai berubah. Mereka selalu mencoba hal-hal baru, salah satunya adalah mencoba kenikmatan narkoba.

Doni sangat menikmati "pil setan" itu. Tanpa ia sadari, itulah awal kehancuran hidupnya. Hampir setiap hari Doni mengkonsumsi narkoba berbagai jenis, dari inex, ganja, heroin, hingga shabu. Setelah sekian lama mengkonsumsi narkoba, Doni mulai kecanduan Shabu-shabu dan sangat sulit untuk dapat lepas dari ketergantungannya. Jika sehari saja tidak memakai shabu, ia akan merasa tersiksa yang luar biasa. Sering ia berusaha untuk bunuh diri, karena tidak tahan dengan rasa sakit akibat shabu.

Kini sudah hampir tiga puluh tahun Doni terjerat dalam ketergantungan narkoba. Segala jenis obat-obatan, doktor, dan terapi telah ia jalani supaya bisa lepas diri dari kecanduan narkoba. Tapi sungguh sulit untuk bebas dari ketergantungan narkoba itu.

Saat ini, Doni tengah menjalani terapi pemulihan di suatu daerah di Jawa Barat. Ia menitipkan pesan kepada siapa saja, terutama generasi muda, jangan sekali-kali mencoba narkoba. Narkoba adalah sesuatu yang sangat berbahaya dan bersifat mengikat. ?Sekali mencoba, maka anda akan terjerat selamanya. Tiidak peduli apapun jenis obat yang anda coba, anda akan tetap berpotensial untuk terjerat dan menjadi pecandu narkoba,? pesan Doni. (*)

Jumat, 01 Oktober 2010

Pengalaman selama sepuluh tahun terjerat dalam ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain (Narkoba ) membuat Jaky atau black (35) ini sadar bahwa pecandu perlu orang lain untuk menghentikannya.

Seperti pecandu lain, semula Jaky hanya mencoba, lama-lama menjadi kecanduan, hingga pada suatu kondisi dia merasa tak berguna sama sekali hidupnya. Dia merasa melakukan sesuatu yang sia-sia.

Bagi Jaky, kondisi itu tidak untuk disesali, tapi dijadikan bahan pelajaran bahwa hidup tidak hanya berhenti pada satu kondisi. Ada kondisi lain bernama perubahan. Hidup sebelum menjadi pecandu adalah dunia normal. Hidup pada saat jadi pecandu adalah dunia adiksi. Dan, hidup setelah pulih adalah hidup lebih dari sekadar normal.

Maka setelah melewati dunia adiksi, Jaky memilih membagi pengalaman hidupnya itu pada orang lain, pecandu maupun mantan pecandu. Jaky pulih selain karena dorongan yang kuat dari dirinya juga berkat bantuan keluarga dan teman-temannya yang terus mendukung upayanya untuk bebas dari ketergantungan narkoba. Berbagai macam terapi dan pengobatan dijalani dengan ikhlas.

Program mengatasi kecanduan narkoba yang dijalani Jaky meliputi beberapa langkah, yaitu pecandu harus punya keinginan untuk berhenti, pecandu harus jujur pada diri sendiri, dan pecandu harus mempunyai keterbukaan pikiran.
Bagi Jaky, kehidupan setelah pulih adalah kehidupan dua arah dan cenderung labil. Mantan pecandu bisa relapse karena masalah yang dihadapi. "Karena itu kami perlu dukungan agar tetap bersih," kata Jaky. Dukungan itu bisa dari keluarga, pekerjaan, sahabat, mantan pecandu, maupun yang lain.

Jaky menganalogikan mantan pecandu dengan meja. Dukungan bagi mantan pecandu ibarat kaki meja. Satu dukungan sama dengan satu kaki. Kalau hanya ada satu dukungan berarti hanya ada satu kaki. Dua dukungan berarti dua kaki, dan seterusnya. Misalnya ada meja dengan tiga kaki. Kalau satu kaki patah, maka meja itu akan jatuh. Semakin banyak kaki, meja itu akan semakin kuat berdiri. "Jika satu kaki patah, masih ada puluhan kaki lain yang menopang agar meja tetap berdiri," katanya.

Dengan semangat itulah, Jaky berpikiran bahwa pecandu narkoba harus didukung demi pemulihannya. Karena itu, Jaky bersama teman-temannya di Yayasan Pelita Hati Karawang bersama Dinas Sosial Kabupaten Karawang, tak segan-segan mengadakan kegiatan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di Sekolah-sekolah, dan tempat-tempat nongkrong anak muda Karawang.

Menurut Jaky, dukungan pada pecandu dan mantan pecandu dilakukan dengan cara membagi pengalaman, harapan, dan kekuatan. "Agar mereka (pecandu dan mantan pecandu) bisa diterima kembali oleh lingkungannya, kembali produktif, dan punya tangungjawab," ujarnya.

Pemulihan pecandu narkoba, lanjut Jaky, merupakan proses panjang memulihkan fisik, mental, emosional, dan spiritual. Paling gampang pemulihan fisik. "Cukup dengan detosifikasi selesai. Tapi itu belum cukup," ungkapnya. Setelah mantan pecandu itu bisa mengatasi masalah fisik, secara mental dia kadang-kadang ingin pakai lagi. Maka mentalnya pun harus dipulihkan agar tak kepikiran untuk relapse. "Di sinilah perlunya dukungan orang lain untuk mengingatkan kemungkinan dia untuk relapse," katanya.

Menurut Jaky, pecandu narkoba adalah korban. Meskipun dia disangka melakukan tindak kriminal, namun sebenarnya itu karena pecandu tersebut tidak bisa melepaskan diri dari kecanduannya. Karena itu perlu pendekatan khusus pada pecandu untuk memulihkannya. "Tidak dengan memasukkannya ke penjara," tegasnya.
Karena itu Jaky mendorong agar pemerintah menyediakan tempat rehab bagi pecandu narkoba yang ditangkap. Persoalannya, tempat rehab pun masih susah. Atau kalau toh ada harganya sangat mahal. "Pemerintah seharusnya menyiapkan tempat rehabilitasi yang gratis. Agar penangulangan narkoba bisa lebih optimal," ujar Jaky.

Selain itu, meski dalam Undang-undang (UU) Narkotika No 22 tahun 1997 menyebut adanya hukuman rehabilitasi bagi pecandu narkoba, dalam praktiknya tidak pernah ada hakim yang menjatuhkan vonis rehab tersebut. "Seharusnya hakim memberikan pilihan apakah pecandu itu mau dihukum penjara atau dihukum rehab. Jadi dia bisa menentukan jalan keluarnya sendiri," katanya.

Jaky mengaku menikmati hidupnya sekarang. Dia bergabung di Pelita Hati dengan belasan mantan pecandu lain. Mereka saling membagi dan mendukung. Wujud dukungan itu dirasakan anak-anak sekolah melalui penyuluhan dan berbagai kegiatan positif lainnya. (*)

Cerita ini Saya kopi dari
http://antinarkoba.maxforum.org/

Categories

Terima Kasih Buat Brad & Sista Semua yang telah berkunjung ke blogg yang amat sederhana ini Mohon Kritik & Saranya

Kondisi Saya di YM!

Banner Sahabat

Gudang Lounge ILOVE PHOTOSHOP ipotes

Apa Yg Kamu Lakukan Jika Punya Temen ngDrug??

Pages

THANKS TO:

TUHAN,ORTU

BRADA N' SISTA

Ganti Warna Semau Loe disini Asal Keep Cool And Say No To Drugs
Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Social Icons

About Me

Foto saya
Amlapura, BALI, Indonesia
Yang jelas saya orang normal dan baik-baik saja. Punya Ibu dan Bapak yang sehat selalu. Gemar nginep disekolah (cos para guru suka juga nginep disekolah buat belajar). Tetep ngeksis and no drug coba peruntungan agar bisa berprestasi heee...

Followers

Featured Posts

Popular Posts

Text Widget